Pithbalap - Halo kang bro, musim kompetisi MotoGP masih beberapa pekan lagi, tapi banyak sekali hal yang bisa kita bicarakan dari perhelatan balap motor paling bergengsi sejagat raya ini. Salah satunya yang membuat penasaran adalah dampak dari peraturan pihak Dorna mengenai larangan pemakaian winglets dalam bentuk apapun pada tunggangan MotoGP yang sampai detik ini kita lihat masih menuai pro-kontra dari banyak pihak. Dalam hal ini, Saya mencoba memprediksi tunggangan para pebalap kelas premier terkait dengan bagaimana performa dan juga bayangan bentuk fairing pada masing-masing pabrikan nanti.
Pabrikan asal Italia (Ducati) adalah pabrikan yang boleh dibilang paling tidak diuntungkan atas larangan pemasangan winglet. Koleksi dua kemenangan pada seri musim lalu menjadi titik balik dan juga pembuktian atas Desmosedici yang telah siap untuk memperebutkan gelar, Ducati lah yang menjadi pioneer pengguna winglet di ajang MotoGP dan diikuti semua pabrikan di musim 2016. Apakah Ducati benar-benar merasa dirugikan dengan larangan winglet? Menurut Davide Tardozzi, team manager Ducati MotoGP, pelarangan winglet tidak berdampak besar bagi team merah tersebut. Bagi Ducati, penggunaan winglet memang berdampak signifikan bagi stabilitas motor saat motor berada tengah tikungan (membuat motor bisa cepat saat melibas tikungan) dan juga saat pengereman. Satu masalah yang selama ini yang masih di perbaiki oleh Ducati. Bagian depan motor yang selalu kehilangan momen, dengan winglet gejala tersebut sedikit bisa direkam. Terlebih lagi karena unified software yang “sederhana” membuat Desmo yang punya tenaga besar sering mengalami wheelie, dan gejala tersebut juga mampu teratasi dengan winglet.
Dampak Terhadap Performa
Beberapa sektor yang menjadi pusat perhatian dalam pengembangan motor adalah center of gravity untuk stabilitas motor saat di tikungan dan saat pengereman, mereduksi gejala wheelie, grip ban depan dan belakang, juga bagaimana cara menghemat pemakaian kompon ban. Itu salah satu dari beragam problema di balap MotoGP apalagi sejak winglet dilarang, pengembangan motor akan dialihkan ke variabel lainnya dan akan selalu ada kejutan dari insinyur yang berkerja selama musim dingin. Kelebihan dan kekurangan motor tanpa winglet pasti ada, top speed diprediksi akan meningkat dengan tiadanya winglet, dan pihak Ducati tetap mengklaim bahwa winglet tidak berhubungan dengan safety pebalap di lintasan. Malah Tardozzi dengan tegas menjelaskan, apabila tanpa winglet motor menjadi susah dikendalikan, justru itu lebih membahayakan pebalap ketimbang masih dipasang winglet yang berdampak pada peningkatan stabilitas motor di setiap lini lintasan.
Michele Pirro yang cukup banyak menguji Desmo GP17 menjelaskan, “Cukup sulit untuk membandingkannya (Desmo dengan winglet dan tanpa winglet) , karena saat dikendarai masing-masing memiliki dasar setup yang berbeda. Kami sudah bekerja dalam pengembangan motor selama satu setengah tahun dan kini tugas kita adalah merancang motor yang memiliki keunggulan yang sama (dengan motor ber-winglet). Yang pasti, tanpa winglet Ducati menguras fisik pembalapnya karena memiliki setup yang jauh berbeda. Saat ini, motor Ducati ada pada tingkatan yang bagus, kami telah bekerja keras dengan baik pula, meskipun masih banyak ruang untuk pengembangan. Menurutku, kami telah memiliki basic yang tepat disamping juga beberapa wilayah motor yang masih memiliki kekurangan.”
MotoGP musim 2017… Pokok'e Warbyasah tenan kang bro...
Comments
Post a Comment