Pithbalap - Rasa saling percaya menjadi sebuah fondasi utama dalam hubungan asmara. Tanpanya, hubungan akan selalu dipenuhi rasa was-was dan cenderung membuat pasangan menjadi posesif. Ini yang membuat pasangan mencari kesempatan dalam kesempitan lewat jalan selingkuh.
Selingkuh menjadi ‘penyakit’ utama dalam hubungan asmara. Ini karena pasangan tertarik dengan orang lain selain kamu. Namun ada beberapa perilaku sederhana yang tak disadari termasuk selingkuh, atau yang biasa disebut micro cheating.
Apa itu micro cheating?
Ini adalah tindakan dan perhatian kecil yang menunjukkan ketertarikan atau perhatian kepada orang lain. Ketika perselingkuhan umumnya ditunjukkan dengan intens berhubungan dengan selingkuhan, dari chatting, jalan, hingga makan bareng, perilaku micro cheating sulit dikenali.
Namun ada beberapa tanda yang menjurus ke perselingkuhan kecil. Seperti apa tanda-tanda seseorang melakukan micro cheating?
1. Masih berhubungan dengan mantan
Seharusnya yang lalu biarlah berlalu, kamu harus fokus dengan pasangan baru. Eh, ternyata di balik itu, kamu masih berhubungan dengan mantanmu.
Berteman dengan mantan membuat situasi hubungan jadi rentan, di satu sisi kamu masih ingin menjaga hubungan baik dengannya, namun di satu sisi bisa membuka peluang selingkuh.
Kalau tidak ada kepentingan yang mendesak, pasangan bisa disebut melakukan micro cheating jika dia sering berhubungan kembali dengan mantan. Apalagi hingga menceritakan masalah pribadi hubunganmu atau bahkan kisah asmara di masa lalu, dan ini dilakukan dengan diam-diam. Jika lengah, sang mantan bisa mengajak pasanganmu balikan!
2. Bermain aplikasi online dating
Meski sudah punya pasangan, kamu atau pasanganmu masih saja bermain aplikasi online dating. Apalagi dengan dalih sekadar iseng belaka, atau untuk mencari teman baru. Padahal pasangan siap sedia menemanimu melakukan apa saja.
Ini patut dicurigai, meski awalnya hanya teman, bisa jadi nantinya akan tumbuh rasa ketertarikan bahkan hingga menjalin hubungan yang serius dengan teman barunya tersebut.
3. Diam-diam curhat dengan lawan jenis
Ketika ada masalah dengan pasangan, kamu kemudian lari dan curhat dengan teman lawan jenis, bahkan ke mantan. Ini sebenarnya tidak baik karena bisa menghadirkan beragam persepsi.
Bisa jadi teman lawan jenis tersebut mencari kesempatan untuk ‘menikung’, karena tahu kamu dan pasangan sedang ada masalah. Curhat yang intens dengan lawan jenis membuat munculnya kepercayaan yang lebih kepada teman lawan jenis ketimbang pasangan. Bahaya, tuh!
Harusnya segala permasalahan internal dengan pasangan hanya kamu dan pasangan yang tahu. Jika ingin curhat, mungkin dengan teman sesama cewek atau cowok saja. Atau ketika berteman dengan lawan jenis, lebih baik cerita permasalahan umum.
4. Selalu rahasia-rahasiaan dengan pasangan, tidak terbuka
Diam-diam chat sama orang lain, diam-diam menghapus riwayat chat tersebut, atau bahkan diam-diam main belakang dengan orang lain.
Jika ada tanda-tanda pasangan main rahasia-rahasiaan atau tidak terbuka, sampaikan keraguan ini jika ia mulai berubah atau ada kejanggalan. Jangan sampai ada persepsi buruk yang membuatnya merahasiakan masalah pada pasangan.
Karena kamu dan pasangan perlu saling terbuka dan mengungkapkan perasaan satu sama lain, agar tidak ada sesuatu yang ditutup-tutupi.
5. Sering menggoda lawan jenis, bahkan mengaku belum berpasangan
Flirting atau menggoda lawan jenis kerap dilakukan ketika masa pendekatan atau PDKT demi menarik perhatian mereka. Apalagi lelucon yang mengaku masih belum punya pasangan. Namun lain cerita ketika sudah memiliki pasangan. Sudah ada hati yang dijaga.
Mungkin memang kamu atau pasanganmu tipenya ramah dan supel kepada siapa saja, yang membuat godaan yang dilontarkan atau diterima jadi hal yang biasa. Untuk itu, kamu dan pasangan perlu memberi batasan yang jelas antara perilaku yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
Itulah tanda-tanda seseorang melakukan micro cheating, selingkuh kecil yang bikin ilfeel. Perilaku selingkuh tipis-tipis ini perlu dihindari agar hubunganmu dengan pasangan bisa terjalin dengan baik. Intinya harus ada batasan yang disepakati, dan komunikasikan secara terbuka dengan pasangan. Noe
Comments
Post a Comment